Demi memperbaiki Kaki yang berbentuk O/ Letter O agar Lurus dan Normal kembali, seorang Gadis di China nekat Operasi Kaki dengan caranya
sendiri tanpa bimbingan Dokter dan perawatan alat dari rumah sakit. Dia
membuat Rangkaian besi melingkar di betis dan kakinya yang dilengkapi
dengan baut-baut panjang untuk melubangi betis dan kaki tanpa
menggunakan Alat Bor. Dan setiap hari dia mengambil Kunci Inggris untuk
mengencangkan sekrup di dalam tulangnya sebanyak 3 kali. Sekrup dari
Baut - baut Mur tersebut setiap hari semakin dikencangkan 7 mm lebih
dalam.
Selasa, 09 April 2013
Kamis, 04 April 2013
Pintu Neraka di Dunia (Uzbekistan)
Pintu Neraka di Uzbekistan
- Beberapa ahli geologis sedang melakukan penggalian guna mencari gas
mulia. Mereka memulai pencarian di kota Darvaz yang berada di negara
Uzbekistan Asia Tengah, tapi setelah berjalan beberapa lama mereka
terkejut karena menemukan jurang yang sangat besar sampai - sampai dasar
dari jurang ini tidak terlihat. Peralatan mereka juga tidak dapat
mencapai dasar dari jurang itu. Terlebih lagi dalam jurang itu
dipenuhi oleh gas alam yang sangat banyak. Oleh karena terlalu banyak gas alam ini, peneliti berpikir bahwa akan ada gas beracun yang akan keluar dari tempat itu dan mencemari bumi. Ditakutkan akan terjadi hal yang buruk maka mereka membakar jurang itu, mereka berpendapat kalau dalam jangka 10 tahun kandungan gas alam yang ada di dalamnya akan habis, tapi tak disangka-sangka hingga kini jurang itu tetap membara dan tidak ada kemungkinan untuk berhenti. Oleh sebab itu penduduk sekita menyebut jurang tersebut sebagai "Pintu Neraka". Kalau dipikir - pikir, kiamat sepertinya sangat dekat.
Ya memang tempat ini jarang dipublikasikan, tidak tahu karena apa. Mungkin agar tidak terjadi kepanikan ya. Tempat ini tidak jauh dari kota Darvaz. Bentuknya seperti jurang yang didalamnya berisi lahar panas. Menurut penduduk setempat kejadian pembakaran ini terjadi kira - kira 38 tahun yang lalu
Admin teringat dengan kejadian lumpur lapindo berantas, yang sama-sama kedua ditujukan untuk penggalian gas alam. jika di Indonesia merupakan lumpur panas yang meluber keluar, namun sepertinya kalau kita lembarkan korek api ke pusat semburan lumpur di siduarjo mungkin akan menjadi lumpur berapi.
Jurang ini dikatakan pintu neraka oleh penduduk setempat |
dipenuhi oleh gas alam yang sangat banyak. Oleh karena terlalu banyak gas alam ini, peneliti berpikir bahwa akan ada gas beracun yang akan keluar dari tempat itu dan mencemari bumi. Ditakutkan akan terjadi hal yang buruk maka mereka membakar jurang itu, mereka berpendapat kalau dalam jangka 10 tahun kandungan gas alam yang ada di dalamnya akan habis, tapi tak disangka-sangka hingga kini jurang itu tetap membara dan tidak ada kemungkinan untuk berhenti. Oleh sebab itu penduduk sekita menyebut jurang tersebut sebagai "Pintu Neraka". Kalau dipikir - pikir, kiamat sepertinya sangat dekat.
Ya memang tempat ini jarang dipublikasikan, tidak tahu karena apa. Mungkin agar tidak terjadi kepanikan ya. Tempat ini tidak jauh dari kota Darvaz. Bentuknya seperti jurang yang didalamnya berisi lahar panas. Menurut penduduk setempat kejadian pembakaran ini terjadi kira - kira 38 tahun yang lalu
Admin teringat dengan kejadian lumpur lapindo berantas, yang sama-sama kedua ditujukan untuk penggalian gas alam. jika di Indonesia merupakan lumpur panas yang meluber keluar, namun sepertinya kalau kita lembarkan korek api ke pusat semburan lumpur di siduarjo mungkin akan menjadi lumpur berapi.
Al-kisah Wanita Yang Memesan Neraka
Musim panas merupakan ujian yang cukup
berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian
kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan
etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher
kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.
Dalam sebuah perjalanan yang cukup
panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang
perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai
penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat
pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang
‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.
Seorang bapak setengah baya yang
kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang
dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya
sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan
norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan,
sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.
Apa respon perempuan muda tersebut?
Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa
hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif
seseorang!
“Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!”
Sebuah respon yang sangat frontal. Orang
tua berjanggut itu hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan
kalimat-kalimat Allah. Penumpang lain yang mendengar kemarahan si wanita
ikut kaget, lalu terdiam.
Detik-detik berikutnya, suasana begitu
senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak
terkecuali perempuan muda itu.
Lalu sampailah perjalanan di penghujung
tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang
bersiap-siap untuk turun, tapimereka terhalangi oleh perempuan muda
tersebut yang masih terlihat tidur, karena posisi tidurnya berada dekat
pintu keluar.
“Bangunkan saja!” kata seorang penumpang.
“Iya, bangunkan saja!” teriak yang lainnya.
Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.
Salah seorang mencoba penumpang lain yang
tadi duduk di dekatnya mendekati si wanita, dan menggerak-gerakkan
tubuh si gadis agar posisinya berpindah. Namun, astaghfirullah! Apakah
yang terjadi? Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi. Ia
menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka!
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar,
kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang
dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya. Ada pula yang histeris
meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.
Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam
keadaan menantang Tuhan. Seandainya tiap orang mengetahui akhir
hidupnya. Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap
saat. Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan
yang buruk. Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah.
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin
dekat. Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar, mumpung
kesempatan itu masih ada!
Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana? Wallahu a’lam
Rabu, 03 April 2013
Ilmuwan Italia Menemukan Gerbang Neraka
Kalau Kita Melihat di Media-media banyak sekali hal-hal yang sekarang dikatakan aneh tapi nyata, contohnya yang satu ini. Mungkin kedengarannya seperti film horor, tapi ilmuwan Italia telah menemukan 'Gerbang Neraka' lengkap dengan asap beracunnya.
Pengumuman temuan Gerbang Pluto (Plutonium dalam bahasa Latin) dalam sebuah konferensi arkeologi di Turki bulan lalu, baru saja dilaporkan oleh Discovery News. Francesco D'Andria, profesor arkeologi klasik di Universitas Salento di Lecce, Italia, menggali Situs Warisan Dunia Romawi-Yunani Hierapolis selama bertahun-tahun, memimpin tim penelitian ini.
D’Andria mengatakan pada Discovery News bahwa ia menggunakan mitologi kuno untuk menjadi petunjuk menemukan gerbang legendaris itu ke neraka di dunia bawah. "Kami menemukan Plutonium dengan merekonstruksi rute menuju sumber mata air panas. Mata air Pamukkale' yang menghasilkan teras putih terkenal itu berasal dari gua ini."
Penulis seperti Cicero dan geografer Yunani Strabo mencatat bahwa gerbang ini terletak di situs kuno di Turki, menurut Discovery, tapi tak ada yang berhasil menemukannya sampai sekarang.
"Gerbang Pluto" sudah didokumentasikan oleh Ensiklopedia Situs Klasik Princeton yang masuk dalam gambaran Hierapolis. "Menempel pada kuil di tenggara adalah Plutoneion, sumber ketenaran kota tersebut. Strabo menggambarkannya sebagai sebuah lubang di perbukitan, yang di depannya tertutup oleh kabut tebal yang bisa berakibat fatal bagi siapapun yang masuk."
Strabo (64 SM-24 SM) menulis, "Tempat ini penuh dengan asap kabut yang sangat tebal sampai orang tak bisa melihat tanah. Hewan yang melewatinya langsung mati. Saya melempar burung gereja dan mereka langsung menarik napas terakhir dan jatuh."
Gerbang neraka ini masih sama berbahayanya sampai sekarang. Kata si profesor, "Kita bisa melihat gua mematikan itu saat penggalian. Beberapa burung langsung mati saat mencoba mendekat ke bukaannya yang panas, langsung terbunuh oleh asap karbon dioksida."
Menurut Discovery News, asap ini berasal dari gua di bawah situs, termasuk kolom-kolom dengan pahatan untuk Pluto dan Kore, dewa-dewa bawah tanah. Ditemukan juga sisa reruntuhan kuil, kolam dan tangga yang ditaruh di atas gua. D'Andria kini tengah mengerjakan reka digital situs tersebut.
Yang menariknya, bukaan ini bukanlah satu-satunya pintu gerbang pertama ke dunia bawah tanah. Di Gurun Karakum, menurut Daily Mail, terdapat lubang besar berapi yang sudah menyala selama 40 tahun. Pengunjung pun datang ke Derweze di Turkmenistan dan mencarinya di internet. Para ahli geologi yang tengah mengebor di area tersebut menemukan gua gas alami. Dengan harapan untuk menghilangkan gas, mereka membakar gua tersebut. Apinya terus menyala sehingga orang lokal menjulukinya "pintu neraka".
Langganan:
Postingan (Atom)