Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 08 Juli 2013

Sabar Menunggu Keputusan Pemerintah dalam Berpuasa dan Berhari Raya


Yang terbaik bagi seorang muslim dalam perkara yang menyangkut urusan orang banyak dan demi maslahat persatuan adalah menyerahkan urusan tersebut pada pemerintah kaum muslimin. Jika seandainya suara kaum muslimin itu satu dalam berhari raya dan memulai puasa, itu lebih baik. Namun demikianlah sebagian ormas dan golongan tertentu mementingkan egonya masing-masing. "Pokoknya besok kami puasa", ujar mereka. Padahal yang sesuai sunnah Rasul, hari raya dan puasa diumumkan oleh penguasa, bukan individu atau ormas. Kita pun diperintahkan berpuasa dan berhari raya dengan pemerintah kita. Jadi tunggu saja hasil sidang itsbat dari pemerintah RI malam ini.

Perhatikan Sunnah Rasul

Seorang muslim tentu saja harus patuh pada dalil. Ketika disampaikan dalil dari Al Qur'an dan As Sunnah, ia harus bersikap tunduk dan manut pada dalil. Bukan egonya yang dikedepankan, bukan hawa nafsunya, bukan kepentingan ormas atau partainya.

Allah Ta'ala berfirman,

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ



“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7).

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal” (QS. Az Zumar: 18). Kita sepakati bersama bahwa Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebaik-baik perkataan dibanding perkataan individu atau ormas.

Dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu ‘anhum,

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.” (HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Syaikh Al Albani menyatakan hadits ini shahih)

 Salah seorang khulafa’ur rosyidin dan manusia terbaik setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berkata,

لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ

“Aku tidaklah biarkan satupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang.” (HR. Bukhari no. 3093 dan Muslim no. 1759)

Imam Ahmad berkata,

مَنْ رَدَّ حَدِيْثَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهُوَ عَلَى شَفَا هَلَكَةٍ

“Barangsiapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia berarti telah berada dalam jurang kebinasaan.” (Ibnul Jauzi dalam Manaqib, hal. 182. Dinukil dari Shifat Shalat Nabi hal. 53).

Sunnah Rasul: Pemerintah yang Berhak Putuskan 1 Ramadhan dan 1 Syawal

Inilah ajaran Rasul yang sebagian ormas tidak lagi peduli. Sebagian mereka tidak sabar dengan segera memutuskan kapan 1 Ramadhan dan kapan 1 Syawal melangkahi pemerintah mereka. Kami katakan, ini menyelisihi sunnah Rasul berdasarkan hadits-hadits berikut ini.

وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ

Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR. Abu Daud no. 2342. Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom berkata bahwa hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim).

وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: - إِنِّي رَأَيْتُ اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: " أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ? " قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: " أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اَللَّهِ? " قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: " فَأَذِّنْ فِي اَلنَّاسِ يَا بِلَالُ أَنْ يَصُومُوا غَدًا"


Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa seorang Arab Badui ada pernah datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia pun berkata, "Aku telah melihat hilal." Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bertanya, "Apakah engkau bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah?" Ia menjawab, "Iya." "Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?", Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- kembali bertanya. Ia pun menjawab, "Iya." Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- pun memerintah, "Suruhlah manusia wahai Bilal agar mereka besok berpuasa." (HR. Tirmidzi no. 691 dan Ibnu Majah no. 1652. Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom berkata bahwa Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menshahihkannya, namun An Nasai lebih cenderung pada pendapat bahwa riwayat tersebut mursal).

Dua hadits di atas menunjukkan bahwa keputusan berpuasa dan berhari raya menjadi wewenang pemerintah, bukan ormas, individu atau partai.

Maslahat Jika Kaum Muslimin Bersatu

Seandainya kaum muslimin menimbang-nimbang persatuan, dibanding berselisih, tentu tidak ada yang angkat bicara mengenai keputusan berpuasa atau berhari raya sebelum pemerintah mereka. Di negara kita saja yang terlihat berbeda karena setiap orang boleh angkat suara. Berbeda dengan Malaysia dan Kerajaan Saudi Arabia yang hanya seorang muftilah yang boleh angkat bicara kapankah kita mulai berpuasa atau berhari raya.

Seandainya kaum muslimin mau bersatu daripada mementingkan ego dan golongan masing-masing, tentu maslahat begitu besar.

Lihat atsar salaf berikut yang menunjukkan bagaimana mereka lebih mementingkan persatuan daripada berpecah belah.

عبد الله بن عمر – رضي الله عنهما- يصلي خلف الحجاج بن يوسف الثقفي، المعروف بظلمه، وتعسفه، وغلظته، وعبد الله بن عمر رضي الله عنه، يعتبر من أشد الصحابة تمسكاً بسنة النبي صلى الله عليه وسلم، والاقتداء به، وعندما عوتب في ذلك قال: أمرنا أن نصلي خلف كل بر وفاجر، وأن نقاتل مع كل بر وفاجر

'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma pernah shalat di belakang Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqofi yang terkenal bengis dan kejam. Kita pun tahu bagaimana 'Abdullah bin 'Umar dikenal sebagai sahabat yang paling berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu 'Umar mengatakan, "Kami
diperintahkan shalat di belakang imam yang baik dan yang fasik (gemar maksiat). Begitu pula kami diperintahkan untuk berjihad bersama mereka, terserah mereka pemimpin yang baik atau pemimpin yang fasik." Maksud kalimat tersebut adalah selama kaum muslimin bersatu di bawah pemimpin yang sah walau fasik atau fajir, maka tetap ditaati. Selama pemimpin tidak memerintahkan pada maksiat, maka wajib ditaati.

Sebagian orang sering mencela pemimpin mereka bahkan di depan umum. Lihat saja sikap para ulama. Mereka sangat ingin pemimpin mereka baik. Perhatikan perkataan Imam Ahmad berikut ini,

قال أحمد بن حنبل رحمه الله تعالى: لو أعلم أن لي دعوة مستجابة، لجعلتها لولي الأمر، لأن صلاح ولي الأمر صلاح للأمة جميعاً

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata, "Seandainya aku mengetahui ada satu doaku yang mustajab. Maka aku akan menujukkannya kepada waliyyul amri (penguasa). Karena baiknya pemimpin akan baik pula umatnya."

Pemerintah Kita Menjalankan Sunnah Rasul

Ada yang berujar, pemerintah kita tidak menjalankan sunnah Rasul. Apa benar? Wong, mereka saja menggunakan metode ru'yatul hilal sebagaimana yang Rasul ajarkan. Itu yang jadi rujukan mereka tahun demi tahun sebagaimana sidang itsbat yang diadakan setiap tahunnya dan bisa disaksikan oleh kaum muslimin di layar televisi atau pun radio. Kenapa sebagian muslim masih tidak percaya pada pemerintahnya sendiri?

Metode ru'yatul hilal itulah yang diajarkan oleh Rasul, bukan dengan metode hisab. Perhatikan hadits Ibnu 'Umar berikut,

وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا [ قَالَ ]: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا, وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا, فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah (bulan Sya'ban menjadi 30 hari)." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080).

Metode hisab hanyalah sebagai perkiraan, sangat tidak tepat dijadikan rujukan utama sebagaimana yang dianut sebagian ormas. Kami katakan, itu jelas-jelas menyelisihi sunnah Rasul sebagaimana dikatakan pula oleh ulama masa silam. Rasul sendiri yang katakan, beliau tidak mengenal hisab,

إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ ، لاَ نَكْتُبُ وَلاَ نَحْسِبُ ,الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا

”Sesungguhnya kami adalah umat ummiyah. Kami tidak mengenal kitabah (tulis-menulis) dan tidak pula mengenal hisab. Bulan itu seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 29) dan seperti ini (beliau berisyarat dengan bilangan 30)." (HR. Bukhari no. 1913 dan Muslim no. 1080, dari ‘Abdullah bin ‘Umar).

Ibnu Hajar Asy Syafi’i rahimahullah menerangkan, “Tidaklah mereka –yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengenal hisab kecuali hanya sedikit dan itu tidak teranggap. Karenanya, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan hukum puasa dan ibadah lainnya dengan ru’yah untuk menghilangkan kesulitan dalam menggunakan ilmu astronomi pada orang-orang di masa itu. Seterusnya hukum puasa pun selalu dikaitkan dengan ru’yah walaupun orang-orang setelah generasi terbaik membuat hal baru (baca: bid’ah) dalam masalah ini. Jika kita melihat konteks yang dibicarakan dalam hadits akan nampak jelas bahwa hukum sama sekali tidak dikaitkan dengan hisab. Bahkan hal ini semakin terang dengan penjelasan dalam hadits,

فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلَاثِينَ

“Jika mendung (sehingga kalian tidak bisa melihat hilal), maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.” Di sini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengatakan, “Tanyakanlah pada ahli hisab”. Hikmah kenapa mesti menggenapkan 30 hari adalah supaya tidak ada peselisihihan di tengah-tengah mereka.
Sebagian kelompok memang ada yang sering merujuk pada ahli astronom dalam berpatokan pada ilmu hisab yaitu kaum Rofidhoh. Sebagian ahli fiqh pun ada yang sependapat dengan mereka. Namun Al Baaji mengatakan,

إجماع السلف على عدم الاعتداد بالحساب ، وأن إجماعهم حجة على من بعدهم

“Cukup kesepakatan (ijma’) ulama salaf (yang berpedoman dengan ru’yah, bukan hisab, -pen) sebagai sanggahan untuk meruntuhkan pendapat mereka.”

Ibnu Bazizah pun mengatakan, “Madzhab (yang berpegang pada hisab, pen) adalah madzhab batil. Sungguh syariat Islam telah melarang seseorang untuk terjun dalam ilmu nujum. Karena ilmu ini hanya sekedar perkiraan (zhon) dan bukanlah ilmu yang pasti (qoth’i) bahkan bukan sangkaan kuat. Seandainya suatu perkara dikaitkan dengan ilmu hisab, sungguh akan mempersempit karena tidak ada yang menguasai ilmu ini kecuali sedikit” (Lihat Fathul Bari, 4: 127).

Silakan datangkan dalil bagi yang mengatakan bahwa pemerintah kita itu keliru dalam penentuan awal dan akhir Ramadhan ...

قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

"Datangkan dalilmu jika engkau benar" (QS. Al Baqarah: 111).

Puasa dan Hari Raya dengan Pemerintah

Ada perintah dari Rasul untuk berpuasa dan berhari raya dengan pemerintah. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ

"Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha." (HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani).

Imam Tirmidzi ketika menyebutkan hadits ini berkata,

وَفَسَّرَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ إِنَّمَا مَعْنَى هَذَا أَنَّ الصَّوْمَ وَالْفِطْرَ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَعُظْمِ النَّاسِ

"Para ulama menafsirkan bahwa hadits ini yang dimaksud adalah berpuasa dan berhari raya bersama al jama'ah dan mayoritas manusia". Yang dimaksud Abu 'Isa At Tirmidzi adalah berpuasa dengan pemerintah (ulil amri), bukan dengan ormas atau golongan tertentu.

Disebutkan dalam Hasyiyah As Sindi 'ala Ibnu Majah,

أَنَّ مَعْنَاهُ أَنَّ هَذِهِ الْأُمُور لَيْسَ لِلْآحَادِ فِيهَا دَخْل وَلَيْسَ لَهُمْ التَّفَرُّد فِيهَا بَلْ الْأَمْر فِيهَا إِلَى الْإِمَام وَالْجَمَاعَة وَيَجِب عَلَى الْآحَاد اِتِّبَاعهمْ لِلْإِمَامِ وَالْجَمَاعَة وَعَلَى هَذَا فَإِذَا رَأَى أَحَد الْهِلَال وَرَدَّ الْإِمَام شَهَادَته يَنْبَغِي أَنْ لَا يَثْبُت فِي حَقّه شَيْء مِنْ هَذِهِ الْأُمُور وَيَجِب عَلَيْهِ أَنْ يَتْبَع الْجَمَاعَة

"Hadits ini bermakna bahwa perkara penetapan puasa (atau hari raya) bukan urusan individu atau perorangan namun urusan penguasa dan al jama'ah (pemerintah). Wajib bagi setiap orang untuk mengikuti pemerintah mereka. Oleh karenanya jika ada yang melihat hilal lantas pemerintah menolak persaksiannya, maka tidak bisa pendapatnya dipakai dan wajib baginya mengikuti pemerintah kaum muslimin."

Kalau ada yang mengatakan, bagaimana jika pemerintah itu salah? Cukup dijawab dengan hadits Abu Hurairah berikut, di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

يُصَلُّونَ لَكُمْ ، فَإِنْ أَصَابُوا فَلَكُمْ ، وَإِنْ أَخْطَئُوا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ

"Jika shalat para imam itu benar, maka pahalanya bagi mereka dan untuk kalian. Jika shalat mereka salah, kalian dapat pahala dan mereka dapat dosa." (HR. Bukhari no. 694).

Taat pada pemerintah kita kata Nabi adalah jalan menuju surga. dari Abu Umamah Shuday bin 'Ajlan Al Bahili radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah saat haji wada' dan mengucapkan,

اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ

"Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, laksanakanlah shalat limat waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dari harta kalian, taatilah penguasa yang mengatur urusan kalian, maka kalian akan memasuki surga Rabb kalian." (HR. Tirmidzi no. 616 dan Ahmad 5: 262. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini).


Sumber :
 
http://rumaysho.com/hukum-islam/puasa/4437-sabar-menunggu-keputusan-pemerintah-dalam-berpuasa-dan-berhari-raya.html

Baca pula artikel: Jika Persaksian Hilal Tertolak. http://rumaysho.com/hukum-islam/puasa/3998-jika-persaksian-hilal-ditolak-dalam-sidang-itsbat.html
        

Sabtu, 06 Juli 2013

Multivitamin Tablet Bagi kesehatan, Pilih yang Mana ya?


Seiring dengan perkembangan kemampuan ekonomi masyarakat, parahnya tingkat radiasi di lingkungan serta gaya hidup yang semakin modern, tak ayal ikut meningkatkan pamor suplemen makanan, salah satunya adalah multivitamin. Multivitamin sendiri terdiri dari berbagai macam sediaan, namun kali ini aku hanya ingin memfokuskan pembahasan pada multivitamin tablet effervescent yang banyak digandrungi konsumen.
Kenapa banyak orang menyukai multivitamin tablet effervescent ini dibandingkan bentuk sediaan yang lain, misalnya sirup atau tablet? Kebanyakan jawabannya adalah multivitamin tablet effervescent ini praktis dan enak dikonsumsi, apalagi bagi mereka yang kesulitan menelan tablet. Permasalahan yang timbul adalah banyaknya produk multivitamin tablet effervescent ini, sedangkan konsumen bingung memilih mana yang cocok. Akhirnya banyak yang suka pilah-pilih sembarangan, yang rasanya enak lah, yang harganya mahal lah, yang komposisinya lengkap lah. Padahal, penggunaan multivitamin ini seharusnya sesuai kebutuhan tubuh saja, tak boleh sembarangan digunakan apalagi secara terus-terusan.

Berikut beberapa pilihan multivitamin tablet effervescent beserta penjelasan komposisi dan kegunaannya, sehingga bisa dijadikan referensi dalam memilih multivitamin yang tepat guna.
Redoxon Double Action – Bayer
Tersedia dalam dua pilihan rasa yaitu jeruk dan blackcurrent. Tiap tablet mengandung vitamin C 1000 mg dan zinc 10 mg. Berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, baik digunakan pada saat flu, demam, skorbut, gusi berdarah, masa penyembuhan luka, dan pasca operasi. Harganya Rp 27.000, 00 per 10 tablet.
CDR – Bayer
Ada berbagai macam jenisnya, antara lain CDR rasa jeruk atau fruit punch, CDR Fortos, dan CDR Fortimun. Tiap tabet CDR mengandung kalsium 250 mg, viamin C 1000 mg, vitamin D 300 IU, vitamin B6 15 mg. Berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang pada orang dewasa, memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu hamil dan menyusui, baik untuk masa pertumbuhan dan penyembuhan. Harganya Rp 27.200, 00 per 10 tablet.
CDR Fortos mengandung kalsium 600 mg dan vitamin D 400 IU. Jika dibandingkan dengan CDR biasa maupun Protecal Solid, kandungan kalsium dalam CDR Fortos ini lebih besar. Dikhususkan untuk pemeliharaan kesehatan tulang dan gigi, juga bisa dapat mencegah osteoporosis. Harganya Rp 30.300, 00 per 10 tablet.
CDR Fortimun merupakan pengembangan produk CDR-Bayer yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imun, terutama pada usia lanjut.
Protecal – Konimex
Ada dua macam variasi multivitamin Protecal, yaitu defense dan solid. Protecal defense mengandung vitamin C 1000 mg, zinc 10 mg, dan Echinacea extr 25 mg. Hampir sama seperti Redoxon, tapi memiliki keunggulan triple action karena ada komponen Echinacea extr yang sangat efektif untuk penderita flu, Harganya 23.400, 00 per 10 tablet, juga tersedia dalam bentuk sachet Rp 2.400, 00 per sachet.
Protecal solid mengandung kalsium 250 mg, vitamin C 1000 mg, vitamin D 300 IU, dan vitamin B6 15 mg. Sama persis dengan CDR. Berfungsi untuk masa pertumbuhan dan penyembuhan, memenuhi kebutuhan kalsium pada wanita hamil dan menyusui, pasca operasi, menjaga kesehatan tulang dan gigi. Harganya sama dengan Protecal defense.
Supradyn – Bayer
Mengandung multivitamin lengkap meliputi: vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, biotin, asam folat, kalsium, magnesium, ferum, mangan, fosfor, tembaga, seng, molibden. Berfungsi untuk memulihkan kondisi tubuh yang menurun, misalnya sehabis sakit dan membantu memenuhi kebutuhan multivitamin, mineral, dan mikroelemen.
Mikroelemen ini hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil bagi tubuh, jadi sebaiknya penggunaan multivitamin ini jangan terlalu sering. Harganya Rp 30.800, 00 per 10 tablet.
Berocca Performance – Bayer
Mengandung vitamin B komplek, vitamin C, botin, asam folat, magnesium, kalsium, seng, dan ginseng ekstrak. Berfungsi untuk membantu memenuhi kebuthan vitamin dan mineral, membantu metabolisme tubuh, adanya ginseng ekstrak dapat memulihkan stamina dan konsentrasi.
Cocok bagi mereka yang banyak beraktivitas dan menuntut kondisi tubuh yang prima setiap saat. Harganya Rp 35.800, 00 per 10 tablet.
Fituno produk Kimia Farma. 
Fituno ini merupakan campuran dari berbagai tumbuhan yang terbukti sangat berkasiat menjaga kebugaran tubuh dan sebagi anti imun untuk pertahanan tubuh dari kuman. Di dalam fituno terdapat kandungan antara lain: ada sari buah mengkudu, echinacea, phylanti herba, vitamin b1, b6, dan vitamin E. Sehingga sangat bagus untuk kesehatan anda. Dengan harga yang relatif murah hanya Rp 63 rb saja ...anda telah dapatkan 30 tablet untuk 1 bulan. Coba anda bayangkan dengan biaya yang sedikit saja ...anda telah mampu menghemat ratusan ribu bahkan jutaan rupiah bila anda jatuh sakit. Tidak ada salahnya anda mencoba vitamin yang satu ini.
Demikian ulasan singkat mengenai multivitamin tablet effervescent, semoga memudahkan dalam memilih mana yang seharusnya dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh anda. Pesan penulis, jika gak terlalu butuh lebih baik dihindari penggunaan suplemen makanan seperti ini. Akan lebih bijaksana jika anda mengkonsumsi gizi seimbang dan istirahat cukup untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit. 
** harga sebelum BBM Naik, Bila membutuhkan Cari di Apotek terdekat.....

Pada dasarnya belum ada bukti ilmiah yang kuat mengenai khasiat multivitamin dalam menurunkan risiko kanker, penyakit jantung, atau penyakit kronik lainnya.
Selain itu studi yang menunjukkan risiko kesehatan pada orang yang kekurangan vitamin tertentu oleh para pakar dianggap keliru. Memenuhi kekurangan vitamin atau mineral agar mencukupi kebutuhan harian berbeda dengan menambahkan melebihi kadar yang direkomendasikan.
Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin adalah mengonsumsi makanan yang secara alami mengandung vitamin. "Bahan pangan bukan hanya mengandung vitamin dan mineral, tapi juga serat dan kandungan lain yang menyehatkan," kata Jody Engel, ahli nutrisi.
Bila kita mendapatkan vitamin dari bahan pangan alami, mustahil akan terjadi kelebihan vitamin atau mineral.
Siapa yang membutuhkan?
Schardt menjelaskan, memang ada beberapa orang yang memerlukan suplementasi, yakni:
- Wanita pasca menopause yang memerlukan vitamin D dan kalsium untuk melindungi tulang.
- Wanita yang merencanakan kehamilan memerlukan folat untuk mencegah cacat lahir.
- Orang berusia di atas 50 tahun dan menganut vegetarian memerlukan vitamin B12.
- Ibu hamil memerlukan tambahan zat besi.
- Ibu yang menyusui mungkin memerlukan kalsium dan vit D.
Jika Anda memang membutuhkan suplemen, berhati-hatilah pada kualitasnya. Consumerlab.com, perusahaan yang meneliti suplemen belum lama ini mempublikasikan hasil penemuannya yang menyebutkan 1 dari 4 suplemen tidak mengandung zat yang dituliskan dalam kemasannya.
Mereka juga menegaskan bahwa harga yang mahal bukan garansi kualitas suplemen yang baik. Perhatikan juga ada tidaknya sertifikasi keamanan dari lembaga berwenang, misalnya BPOM.

Berikut adalah tips aman mengonsumsi suplemen:
- Buatlah sederhana. Makin banyak kandungan yang terdapat dalam suplemen kombo, makin besar kemungkinannya jumlahnya tidak tepat.
- Menurut para ahli dari The Office of Dietary Suplemen, bila memungkinkan pilih suplemen kombo yang spesifik dengan usia dan jenis kelamin Anda. Multivitamin biasanya mengandung sedikit zat besi dan vitamin untuk orang lanjut usia biasanya mengandung lebih banyak kalsium dan vitamin D.
- Konsumsi vitamin D saat makan malam. Studi menunjukkan penyerapan nutrisi ini jauh lebih baik bila dikonsumsi bersama makan besar dan lebih banyak lemak.
- Waspada suplemen  vitamin K karena bisa mempercepat penyumbatan pembuluh darah dan bisa mengganggu obat-obatan penyakit jantung dan pengencer darah.
- Perokok dan mantan perokok disarankan menghindari multivitamin yang mengandung beta karoten atau vitamin A. Dua studi ilmiah menunjukkan vitamin ini meningkatkan risiko kanker paru.
- Untuk pasien kanker, vitamin C dan E akan mengurangi efektivitas kemoterapi.
- Orang yang akan melakukan tindakan operasi harus memberitahu dokternya jika mengonsumsi suplemen vitamin karena beberapa jenis vitamin bisa menyebabkan perdarahan dan mengganggu anestesi.


 

 
Terimakasih Atas Kunjungannya

Di blog Kami

&

×


 

Postingan Populer